Rabu, 26 Desember 2012

Cita-cita

Bagiku cita-cita adalah impian untuk menggapai masa depan. Apa yang sudah dicita-citakan akan aku kejar sampai kapanpun. Sejak duduk di TK, aku sudah mempunyai cita-cita untuk menjadi guru seperti pekerjaan yang ditekuni ibu hingga saat ini. Bagiku guru adalah pahlawan tanda baca. Guru selalu setia dalam menjalankan tugasnya. Guru selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Guru selalu mengajarkan kebaikan bukan keburukan. Guru selalu pantas untuk ditiru kebaikannya. Tanpa adanya seorang guru kita tidak bisa apa-apa. Orang tua terkadang masa bodoh akan pendidikan anaknya. Orang tua terkadang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab kepada guru, yang notabene
guru hanya membantu memberikan ilmu dan mengajarkan kebaikan. Dibanding guru, orang tua lebih mengerti anaknya masng-masing, bukan malah membiarkan anaknya berbuat kesalahan dan melemparkan tanggung jawab sepenuhnya kepada guru. Guru adalah seorang yang amat sangat sabar bisa dilihat misalnya guru kelas satu, guru memberikan penjelasan satu demi satu mengenal huruf, meuntun kita membaca hingga lancar, mengajarkan kita menulis, tanpa adanya kesabaran tidak mungkin anak bisa lancar membaca. Apabila guru galak pasti siswa akan meras takut dan enggan untuk pergi ke sekolah. Menjadi guru yang disenangi muridnya adalah dambaan setiap guru. Menjadi dambaan dan teladan tidaklah mudah. Sikap dan tutur kata serta penamplan dan pengetahuan yang baik akan membuat semua itu menjadi nyata. Aku bangga mempunyai ibu seorang guru. Apalagi ibuku guru kelas satu, pasti butuh beribu kesabaran menghadapi anak-anak yang masih sangat labil. Aku ingin menjadi seperti ibu, menjadi guru pahlawan tanpa tanda jasa yang akan selalu dikenang sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar