PEMBAGIAN
WAKTU DI INDONESIA
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPS 1
yang
diampu oleh Ibu Siti Maesaroh
Disusun
Oleh:
1. Tri
Oktavia Kurnia Ningtyas 11144600009
2. Tecky
Ardiana 11144600011
3. Himawan
Agus Candra 11144600021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat kami susun ,
makalah ini membahas mengenai “Pembagian Waktu di Indonesia”. Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan.
Tidak lupa
ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya makalah ini antara lain :
1. Ibu Siti Mesaroh
selaku dosen mata kuliah IPS 1
2. Rekan-rekan
sekelompok yang bekerjasama menyelesaikan makalah ini, serta semua pihak yang
turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Yogyakarta, 1 November 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia
terbagi atas 3 daerah waktu yang berbeda. Setiap wilayah berbeda waktu 1 sampai
dengan 2 jam walaupun pada saat yang sama/berbarengan. Hal ini disebabkan
akibat Wilayah Indonesia yang melebar dari barat ke timur sehingga dipengaruhi
oleh rotasi bumi terhadap arah matahari. Dari satu bagian waktu ke bagian waktu
sebelahnya adalah berbeda 1 jam secara teori namun secara fakta dari bagian
yang satu ke bagian lain tidak berbeda 1 jam. Contohnya adalah antara bali dan
surabaya yang secara de facto hanya berbeda beberapa menit, namun akibat dari
pembatasan wilayah waktu menjadi 1 jam. Setiap berbeda 15o bujur bumi berbeda
waktu 1 jam.
Pada tahun 1884 zona-zona waktu untuk
seluruh dunia ditetapkan, diukur dari GreenWich di London. Tiap
zona waktu yang berada di timur dan di barat GreenWich memiliki waktu yang
berbeda. Tiap zona waktu berselisih satu jam dari zona waktu yang tepat di
sampingnya,ke timur sejam lebih lambat dan ke barat sejam lebih cepat.
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
1.
Mengetahui pembagian waktu di Indonesia
2.
Mengetahui sejarah pembagian waktu di Indonesia
3.
Mengetahui letak perbedaan waktu di Indonesia
4.
Mengetahui cara menghitung perbedaan waktu di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembagian Wilayah Waktu Indonesia
Bumi
kita bulat seperti bola. Bumi selalu berputar pada porosnya atau disebut
rotasi. Rotasi berakibat terjadinya siang dan malam. Bagian bumi yang terkena
sinar matahari mengalami siang. Bagian yang tidak terkena sinar matahari
mengalami malam. Selain itu, bumi juga melakukan gerakan mengelilingi matahari
atau disebut revolusi. Bumi memiliki tiga garis khayal. Garis khayal tersebut dapat terlihat jelas dalam globe
atau peta. Ketiga garis khayal tersebut adalah:
- Garis khatulistiwa/ekuator yaitu garis yang
membagi bumi tepat di tengah wilayah utara dan selatan.
- Garis lintang yaitu garis mendatar yang
melingkari bumi. Garis lintang yang berada di sebelah atas khatulistiwa
disebut garis lintang utara, sedangkan garis lintang yang berada di
sebelah bawah khatulistiwa disebut garis lintang selatan.
- Garis bujur/meridian yaitu garis yang ditarik
dari kutub utara dan kutub selatan. Garis bujur 0 derjat tepat melintasi
Kota Greenwich, London, Inggris. Garis meridian pangkal atau (0 derjat)
tersebut digunakan sebagai patokan waktu di seluruh dunia atau waktu
internasional yang dikenal dengan nama waktu GMT (Greenwich Mean Time).
Pada tahun 1884 dibuat kesepakatan
internasional yang menetapkan setiap 15 derajat garis
bujur selisih waktunya adalah satu jam. Dengan demikian, di seluruh dunia
terdapat 24 daerah waktu. Pembagian 24 daerah waktu ini berdasarkan perhitungan
kecepatan rotasi bumi (perputaran bumi pada porosnya), lingkaran bola bumi, dan
lama rotasi bumi. Besar lingkaran bola bumi adalah 360 derjat. Sekali putaran penuh
dibutuhkan waktu 24 jam. Dengan demikian, setiap jam bumi berputar sejauh 15
derjat.
B.
Sejarah pergantian Waktu di Indonesia
Sejarah Pembagian wilayah waktu di Indonesia dimulai dengan terbitnya
Keputusan Presiden RI. No.243 Tahun 1963 yang membagi Indonesia dalam 3 (tiga)
wilayah waktu dan berlaku mulai 1 Januari 1964. Prinsip yang digunakan dalam
pembagian wilayah waktu tersebut adalah :
1.
Menuju kebentuk peraturan sederhana
2.
Waktu Matahari Sejati jangan sampai berbeda terlalu
besar dengan waktu tolok, terutama bagi kota-kota besar/penting.
3.
Batas wilayah jangan sampai membelah suatu propinsi
dan pulau
4.
Memperhatikan faktor-faktor agama, politik, kegiatan
masyarakat dan ekonomi, kepadatan prnduduk, lalu lintas/perhubungan,
sosio-psikologis serta perkembangan pembangunan
Maka saat itu diputuskan
pembagian wilayah waktu sebagai berikut :
1. Waktu
Indonesia Barat meliputi daerah Tingkat I dan Istimewa di Sumatera, Jawa, Madura,
dan Bali dengan waktu tolok GMT+07.00 jam dan derajat tolok 1050 BT.
2. Waktu
Indonesia Tengah meliputi daerah-daerah Tingkat I di Kalimantan, Sulawesi, dan
Nusa Tenggara dengan waktu tolok GMT+08.00 jam dan derajat tolok 1200
BT.
3. Waktu
Indonesia Timur meliputi daerah-daerah Tingkat I di Maluku dan Irian Jaya
dnegan waktu tolok GMT+09.00 jam dan derajat
tolok 1350
BT.
Sebagai contoh, bila di London pukul 00.00, maka di
wilayah WIB misalnya di Jakarta pukul 07.00, di wilayah WITA misalnya di
Makassar pukul 08.00, dan di wilayah WIT misalnya di Jayapura pukul 09.00.
Selisih waktu antara WIB dan WITA adalah satu jam. Selisih waktu antara WIB dan
WIT adalah dua jam. Selisih antara WITA dan WIT adalah satu jam. Contoh, bila
di Medan pukul 07.00 berarti di Denpasar pukul 08.00 dan di Ambon pukul 09.00.
C.
Pergantian Pembagian Waktu di Indonesia
Seiring
dengan perkembangan pembangunan serta kegiatan eknomi masyarakat yang makin
maju pembagian wilayah waktu tersebut dirasakan sudah kurang tepat lagi untuk
digunakan. Misalnya saja, kota Pontianak (Kalimantan Barat) dan kota Tegal
(Jawa Tengah) yang terletak pada bujur yang sama, jika didasarkan pada
pembagian wilayah waktu di atas akan berbeda wilayah waktunya. Pontianak masuk
dalam wilayah Waktu Indonesia Tengah dan Tegal Waktu Indoensia Barat. Sama
halnya dengan kota Denpasar (Bali) yang masuk wialayah Waktu Indonesia Barat
dan Banjarmasin yang masuk wilayah Waktu Indonesia Tengah. Oleh karena itu,
dengan berbagai pertimbangan, dilakukan perubahan dengan dikeluarkannya Kepres
RI No. 41 tahun 1987 yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 1988 jam 00 WIB.
Dalam Kepres No. 41 tahun 1987 dibuat kesepakatan
internasional yang menetapkan setiap 150 garis bujur selisih
waktunya adalah satu jam. Dengan demikian, di seluruh dunia terdapat 24 daerah
waktu. Pembagian 24 daerah waktu ini berdasarkan perhitungan kecepatan rotasi
bumi (perputaran bumi pada porosnya), lingkaran bola bumi, dan lama rotasi
bumi. Besar lingkaran bola bumi adalah 3600. Sekali putaran penuh
dibutuhkan waktu 24 jam. Dengan demikian, setiap jam bumi berputar sejauh 150.
Wilayah negara Indonesia sangat luas. Indonesia terletak pada garisbujur
950 BT sampai 1410 BT.
Berdasarkan
kesepakatan di atas, Indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu Waktu
Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), Waktu Indonesia Timur
(WIT).
1.
Waktu Indonesia Barat (WIB) mengikuti
waktu pada bujur 1050 BT. Daerahnya meliputi Sumatera,Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WIB dihitung tujuh jam lebih cepat
dari GMT (Green-wich Mean Time, yaitu
waktu matahari baku pada garis bujur 00).
2.
Waktu Indonesia Tengah (WITA) mengikuti
waktu pada garis bujur 1200 BT. Daerahnya meliputi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. WITA
dihitung delapan jam lebih cepat dari GMT (Green-wich Mean Time,
yaitu waktu matahari baku pada garis bujur 00).
3.
Waktu Indonesia Timur (WIT) mengikuti
garis bujur 1350 BT. Daerahnya meliputi Kepulauan Maluku dan Irian
Jaya. WIT dihitung Sembilan jam lebih cepat dari GMT (Green-wich Mean Time, yaitu waktu matahari baku pada garis bujur 00).
D.
Cara
Mengetahui Perbedaan Waktu
Cara mengetahui perbedaan waktu,
lebih dahulu menentukan waktu di Greenwich sebagai standard perhitungan. Bila
di kota Greenwich pukul 6 pagi maka waktu di Indonesia dihitung dengan cara :
Waktu
Indonesia Barat (WIB)
6 +
105/15 = 6 + 7 = 13 atau pukul 1 siang
Waktu
Indonesia Tengah (WITA)
6 +
120/15 = 6 + 8 = 14 atau pukul 2 siang
Waktu
Indonesia Timur (WIT)
6 +
135/15 = 6 + 9 = 15 atau pukul 3 siang
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Indonesia terbagi atas 3 daerah
waktu yang berbeda. Setiap wilayah berbeda waktu 1 sampai dengan 2 jam walaupun
pada saat yang sama/berbarengan. Hal ini disebabkan akibat Wilayah Indonesia
yang melebar dari barat ke timur sehingga dipengaruhi oleh rotasi bumi terhadap
arah matahari. Dari satu bagian waktu ke bagian waktu sebelahnya adalah berbeda
1 jam secara teori namun secara fakta dari bagian yang satu ke bagian lain
tidak berbeda 1 jam. Contohnya adalah antara bali dan surabaya yang secara de
facto hanya berbeda beberapa menit, namun akibat dari pembatasan wilayah waktu
menjadi 1 jam.
1.
Waktu Indonesia Barat (WIB) mengikuti
waktu pada bujur 1050 BT. Daerahnya meliputi Sumatera,Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WIB dihitung tujuh jam lebih cepat
dari GMT (Green-wichMean Time, yaitu
waktu matahari baku pada garis bujur 00).
2.
Waktu Indonesia Tengah (WITA) mengikuti
waktu pada garis bujur 1200 BT. Daerahnya meliputi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. WITA
dihitung delapan jam lebih cepat dari GMT (Green-wich Mean Time,
yaitu waktu matahari baku pada garis bujur 00).
3.
Waktu Indonesia Timur (WIT) mengikuti
garis bujur 1350 BT. Daerahnya meliputi Kepulauan Maluku dan Irian
Jaya. WIT dihitung Sembilan jam lebih cepat dari GMT (Green-wichMean Time, yaitu waktu matahari baku pada garis bujur 00).
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembagian_waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar