Limbah
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana ada penduduk, disitulah ada sampah yang akan
dihasilkan. Limbah yang padat sering disebut dengan sampah. Limbah juga
merupakan suatu barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Bila
ditinjau secara mendalam, limbah terdiri dari limbah organik dan limbah
anorganik. Limbah organik adalah seperti daun-daun, kayu, sisa-sisa jasad
renik, dan lain-lain. Sedangkan limbah anorganik adalah plastik, botol, kertas,
dan lain sebagainya. Disini akan dibahas lebih lanjut mengenai sampah
anorganik.
Limbah plastik adalah juga bahan
anorganik buatan pabrik yang mengandung bahan-bahan kimia dan sangat berbahaya
bagi lingkungan. Limbah dari plastik ini sulit untuk diuraikan secara alami.
Untuk menguraikan sampah plastik ini kurang lebih butuh waktu 80 tahun agar
dapat terurai secara sempurna. Oleh karena itu, penggunaan bahan plastik tidak
bersahabat bagi lingkungan apabila dalam penggunaanya tanpa batasan tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan plastik pada seluruh aktivitas
kita. Padahal apabila kita sadar, kita bisa berbuat lebih untuk hal ini yaitu
dengan memanfaatkannya kembali. Bisa di bayangkan apabila berbelanja ke
warung-warung 3 kali dalam sehari, berarti kita mendapatkan 90 kantong plastik
tiap harinya dan dibuang begitu saja. Namun fenomena yang terjadi adalah
penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana.
Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung
diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan
dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan
upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu
menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.
Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di
Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah
dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat
yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian
kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan
produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar.
Salah satunya dengan mendaur ulang
sampah plastik tersebut dengan membuatnya menjadi berbagai kerajinan tangn yang
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Yaitu dengan memungut sampah-sampah
bungkus makanan ringan, detergen, dan lain sebagainya. Setelah dipungut
sampah-sampah plastik tersebut dicuci bersih, dan dijemur sampai kering. Sehabis
itu dibuat menurut kreativitas masing-masing. Seperti dengan dibuat menjadi
tas, yaitu dengan menjahit bungkus-bungkus tersebut secara sambung-menyambung.
Begitupun dengan pembuatan yang lainnya. Semuanya tergantung dengan industri
yang ingin ditekuni.
Kesimpulannya
limbah plastik tidak selamanya mempunyai dampak negatif selagi kita dapat
memanfaatkannya dengan baik dan benar. Sehingga akan menghasilkan produk yang
mempunyai nilai jual tinggi. Dengan memanfaatkan limbah tersebut kita ikut
serta menjaga bumi ini. Kita tidak merusak lingkungan malah sebaliknya kita
menjaga lingkungan ini agar tetap indah dan asri untuk dipandang. Tidak seperti
sekarang ini, masyarakat Indonesia belum sadar sepenuhnya atas bahaya
sampah-sampah plastik yang dihasilkan dan juga belum menyadari bahwa
sampah-sampah tersebut memiliki nilai jual.
sangat menarik. selain memanfaatkan limbah plastik bisa juga menambah kegunaan dan keuntungan dengan berbagai kreasi.
BalasHapuskunjungi http://nitanop.student.ipb.ac.id
terimakasih.
Kreative banget ya. Produk Tupperware juga ramah lingkungan loh.. :)
BalasHapus